PENGERTIAN PROPOSISI
Proposisi adalah suatu keputusan. Keputusan yang dipermasalahkan dalam filsafat logika adalah keputusan yang berhubungan dengan term-term yang terangkai dalam suatu kalimat. Jadi proposisi atau keputusan adalah pernyataan tentang relasi yang terdapat diantara dua buah term. Suatu proposisi mempunyai tiga unsur sebagai berikut:
Menurut logika tradisional, proposisi mestinya terdiri atas tiga bagian, yaitu subyek, predikat dan kopula. Kopula mesti ada dan fungsinya menyatakan hubungan yang terdapat antara subyek dan predikat. Hubungan yang dinyatakan oleh kopula mungkin berupa afirmasi, artinya kopula menyatakan bahwa diantara subyek dan predikat tidak terdapat suatu hubungan apapun.
Dalam Logika dikenal adanya dua macam proposisi, menurut sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposisi sintetik. Proposisi analitik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subyeknya, seperti :
Burung adalah hewan. Kata “hewan” pengertiannya sudah terkandung pada subyek “burung”. Jadi predikat pada proposisi analitik tidak mendatangkan pengetahuan baru. Untuk menilai benar tidaknya proposisi serupa kit lihat ada tidaknya pertentangan dalam diri pernyataan itu. Prposisi analitik disebut juga proposisi a priori.
Proposisi sintetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya, seperti :
Manggis itu manis. Kata “manis” pengertiannya belum terkandung ada subyeknya, yaitu “manggis”. Jadi kata “manis” merupakan pengetahuan baru yang didapat melalui pengalaman. Roosisi sintetik adalah lukisan dari kenyataan empirik maka untuk menguji benar salahnya diukur berdasarkan sesuai tidaknya dengan kenyataan empiriknya. Proposisi ini disebut proposisi a posteriori.
MACAM-MACAM PROPOSISI MENURUT BENTUKNYA
Sebagian manusia adalah pedagang
Quantifier subyek kopula predikat
Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak menyatakan quantifier-nya tidak berarti subyek dari proposisi tersebut tidak mengandung pengertian banyaknya satuan diikatnya. Perhatikan proposisi yang quantifier-nya dinyatakan :
Proposisi universal negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikatnya secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E. Proposisi partikular negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja, dilambangkan dengan huruf O. Proposisi singular negatif karena kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, juga dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan O yang dipakai sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup dalam kata nEgo, bahasa Latin yang berarti menolak atau mengingkari.
Dengan pembahasan diatas maka kita mengenal lambang, permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut :
Proposisi hipotetik mempunyai dua buah bentuk. Yaitu:
Distribusi berhubungan erat dengan pembahasan denotasi term obyek dan predikat terutama sekali term predikat. Distribusi merupakan penyebaran. Ada dua istilah yang harus diketahui adalah :
Distributed undistributed
Undistributed Undistributed
Distributed Distributed
Undistributed Distributed
Leonard Euler (1707-1783) seorang ahli matematika Swiss menemukan jalan yang memudahkan kita memahami masalah penyebaran dengan diagram sebagai berikut :
Denotasi S (Subyek) dan denotasi P (predikat) sama luasnya, misalnya :
Semua makhluk adalah ciptaan Tuhan. Diagram ini untuk bentuk A yang
term subyek dan predikatnya sama-sama tertebar.
Denotasi P (predikat) lebih luas daripada denotasi S (subyek);
misalnya : Semua anggota MPR bisa baca tulis. Diagram ini untuk bentuk A
dan S tertebar dan P tidak tertebar. Jadi ada dua diagram untuk bentuk
A.
Denotasi S sebagian tercangkup dalam denotasi P, misalnya : Sebagian
mahasiswa adalah seniman. Diagram ini untuk bentuk I (S tak-tertebar, P
tak-tertebar).
Denotasi S dan P tidak berkaitan secara keseluruhan : misalnya: Semua
merpati bukan kucing. Diagram ini untuk bentuk E (S tertebar dan P
tertebar ).
Denotasi S sebagian tidak tercakup dalam denotasi P; misalnya :
Sebagian mahasiswa tidak jujur. Diagram ini bentuk O (S tak-tertebar dan
P tertebar).
Proposisi adalah suatu keputusan. Keputusan yang dipermasalahkan dalam filsafat logika adalah keputusan yang berhubungan dengan term-term yang terangkai dalam suatu kalimat. Jadi proposisi atau keputusan adalah pernyataan tentang relasi yang terdapat diantara dua buah term. Suatu proposisi mempunyai tiga unsur sebagai berikut:
- Subyek
- Predikat;
- Kopula (penghubung antara subyek dan predikat).
Menurut logika tradisional, proposisi mestinya terdiri atas tiga bagian, yaitu subyek, predikat dan kopula. Kopula mesti ada dan fungsinya menyatakan hubungan yang terdapat antara subyek dan predikat. Hubungan yang dinyatakan oleh kopula mungkin berupa afirmasi, artinya kopula menyatakan bahwa diantara subyek dan predikat tidak terdapat suatu hubungan apapun.
Dalam Logika dikenal adanya dua macam proposisi, menurut sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposisi sintetik. Proposisi analitik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subyeknya, seperti :
Burung adalah hewan. Kata “hewan” pengertiannya sudah terkandung pada subyek “burung”. Jadi predikat pada proposisi analitik tidak mendatangkan pengetahuan baru. Untuk menilai benar tidaknya proposisi serupa kit lihat ada tidaknya pertentangan dalam diri pernyataan itu. Prposisi analitik disebut juga proposisi a priori.
Proposisi sintetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya, seperti :
Manggis itu manis. Kata “manis” pengertiannya belum terkandung ada subyeknya, yaitu “manggis”. Jadi kata “manis” merupakan pengetahuan baru yang didapat melalui pengalaman. Roosisi sintetik adalah lukisan dari kenyataan empirik maka untuk menguji benar salahnya diukur berdasarkan sesuai tidaknya dengan kenyataan empiriknya. Proposisi ini disebut proposisi a posteriori.
MACAM-MACAM PROPOSISI MENURUT BENTUKNYA
- Proposisi Kategorik
Sebagian manusia adalah pedagang
Quantifier subyek kopula predikat
Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak menyatakan quantifier-nya tidak berarti subyek dari proposisi tersebut tidak mengandung pengertian banyaknya satuan diikatnya. Perhatikan proposisi yang quantifier-nya dinyatakan :
- Proposisi universal : Semua tanaman membutuhkan air.
- Proposisi partikular : Sebagian manusia dapat menerima pendidikan tinggi.
- Proposisi singular : Seorang yang bernama Hasan adalah seorang guru.
- Proposisi universal : Tanaman membutuhkan air.
- Proposisi partikular : Manusia dapat menerima pendidikan tinggi.
- Proposisi singular : Hasan adalah guru.
- Universal positif, seperti : Semua manusia akan mati
- Partikular positif, seperti : Sebagian manusia adalah guru
- Singular positif, seperti : Rudi adalah pemain bulu tangkis
- Universal negatif, seperti : Semua kucing bukan burung
- Partikular negatif, seperti : Beberapa mahasiswa tidak lulus
- Singular negatif, seperti : Fatimah bukan gadis pemalu
Proposisi universal negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikatnya secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E. Proposisi partikular negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja, dilambangkan dengan huruf O. Proposisi singular negatif karena kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, juga dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan O yang dipakai sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup dalam kata nEgo, bahasa Latin yang berarti menolak atau mengingkari.
Dengan pembahasan diatas maka kita mengenal lambang, permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut :
Lambang | Permasalahan | Rumus |
A | Universal Positif | Semua S adalah P |
I | Partikular positif | Sebagian S adalah P |
E | Universal negatif | Semua S bukan P |
O | Partikular negatif | Sebagian S bukan P |
- Proposisi Hipotetik
Proposisi hipotetik mempunyai dua buah bentuk. Yaitu:
- Jika A adalah B maka A adalah C, seperti “Jika Feri rajin maka ia akan naik kelas”.
- Jika A adalah B maka C adalah D, seperti “Jika permintaan bertambah, maka harga akan naik”.
- Proposisi Disyungtif
- Hidup kalau tidak makan adalah mati.
- Eko di kantin atau di perpus.
- Jika bukan Dian yang memberi maka Dodi.
- Proposisi disyungtif sempurna.
- Mempunyai alternatif kontradiktif
- Rumus : A mungkin B mungkin non B, seperti “Fajar mungkin masih hidup mungkin sudah mati (non-hidup)”.
- Proposisi disyungtif tidak sempurna.
- idak sempurna alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif.
- Rumus : A mungkin B mungkin C, seperti “Gilang berhelm hitam atau berhelm putih”.
Distribusi berhubungan erat dengan pembahasan denotasi term obyek dan predikat terutama sekali term predikat. Distribusi merupakan penyebaran. Ada dua istilah yang harus diketahui adalah :
- Tertebar (distributed) : term obyek atau predikat melingkupi seluruh denotasinya.
- Tak tertebar (undistributed) : term obyek atau predikat hanya menyebut sebagian denotasinya.
- Universal positif :
Distributed undistributed
- Partikular positif :
Undistributed Undistributed
- Universal negatif :
Distributed Distributed
- Partikular negatif :
Undistributed Distributed
Leonard Euler (1707-1783) seorang ahli matematika Swiss menemukan jalan yang memudahkan kita memahami masalah penyebaran dengan diagram sebagai berikut :
- Diagram I :
S.P |
- Diagram II :
P |
S |
- Diagram III :
P |
S |
- Diagram IV :
P |
S |
- Diagram V :
P |
S |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar